Siaran Bae

Senin, 22 Oktober 2012

Pemuda Masa Depan

Pemuda Masa Depan
INFO AMAT SANGAT PENTING DAN URGENT

Ayo saudara dan rekan2 sekalian mohon bantuannya untuk meng-Like dan Men-Tweet esai saya yang berjudul "Pemuda Masa Depan" a.n Deni Setiadi sedang dilombakan mewakili untirta dan banten. caranya klik http://sospolinaction.blogspot.com/2012/10/pemuda-masa-depan.html#.UIRnH28xr7Q kemudian dibagian paling bawah tolong Like, Tweet dan share. terima kasih sebelumnyaa. (Hanya sampai tgl 25 Oktober)

Rabu, 17 Oktober 2012

GAPAI MIMPI DALAM LEMPARAN BOLA KERTAS




Seuntai mimpi yang digoreskan dalam kertas putih polos hanyalah tulisan biasa, akan menjadi luar biasa tatkala kertas itu terbang mengabarkan pada dunia bahwa “INILAH MIMPI KAMI, ANAK BANGSA”. Kemudian kertas itu kembali mendarat sebagai semangat kepada pemiliknya, sedang kita meyakinkan bahwa IYA, KALIAN PASTI BISA.

Sore tadi, tepat dihari tulisan ini secara sengaja dibuat. Belasan anak-anak terminal, mereka meyebutnya demikian. Penuh semangat bersiap-siap mengikuti salah satu kegiatan rutin Lembaga Dakwah Kampus BAABUSSALAM UNTIRTA.  Sebenarnya bukan acara besar, tanpa tenda atau pemateri-pemateri handal layaknya acara seminar yang seringkali digalakkan oleh beberapa organisasi. Ini hanyalah kegiatan kecil, dilakukan oleh sebagian kecil anggota LDK yang sangat peduli terhadap nasib anak-anak terminal. Kami menyebutnya BINAR (Bina Anak dan Remaja). Bertempat di salah satu TPA yang berada dilingkungan Terminal Pakupatan.

Awal pembelajaran dimulai dengan doa dan dilanjutkan perkenalan yang dipimpin oleh tentor baru, sebut saja namanya Maharani Ramadhanti. Sembari mengenalkan beberapa tentor lainnya. salah satunya Nawawi, Mega, eny dan tidak lupa cowo kece yang hadir dari belahan dunia terkece se kece-kecenya. Seringkali di panggil-panggil dengan sebutan dzakwan ali *Ingat bukan Bakwan Aci*. Sementara Rateh dan Fanny sudah sangat terkenal bagi anak-anak terminal. Yahhh kalah deh populernyaa dzakwan ali. *lupakan*  kemudian anak-anak diminta menyebutkan namanya sendiri beserta umurnya.

“Sarwiti, 16 Tahun. . . “
“Neneng, 11 Tahun. . .”
“Reza, 6 Tahun. . . “
“Febri, 12 Tahun. . .”
Dan belasan anak terminal lainnya. . . .

Rani dengan semangatnya yang cukup menggila bertanya kepada anak-anak
“Siapa diantara kalian yang punya cita-cita.”
Semua anak dengan penuh percaya diri dan semangat mengangkat tangannya sembari berteriak “SAYA” “SAYA KAK” “SAYA TEH”
“Okeeee, sekarang kalian siapkan kertas kosong dan tuliskan cita-citanya.”
“Bu, Reza belum bisa nulis, gimana tuh”
“Emangnya Reza cita-citanya apa sayangg”
“Saya mau jadi pemain bola” Nada polos anak enam tahun
“Kakak-kakaknya bantu Reza yaaaa,”

Setelah semuanya menuliskan, Rani meminta mereka membuat pesawat dari kertas yang bertuliskan cita-citanya.  Hal ini dilakukan agar cita-cita mereka bisa terbang mengabarkan kepada Negeri bahwa ada anak disalah satu terminal memiliki cita-cita melebihi luasnya terminal. Setelah itu pesawat dibuat menjadi bola dengan meremas-remasnya sebagai keyakinan yang kuat bahwa CITA-CITA itu tidak hanya akan jadi tulisa semata, tapi dengan semangat yang mereka miliki pasti semuanya tercapai.

Sementara tentor menyiapkan salah satu tempat untuk dijadikan sebagai tujuan bola itu dibuat. Yaaa anak-anak diharuskan melemparkannya hingga masuk dalam wadah. Bagi yang berhasil mendapatkan wafer coklat sedangkan yang belum berhasil harus terus mencoba hingga masuk. Pada akhirnya semua berhasil. Ada yang dua kali mencoba, tiga kali, empat kali bahkan Reza beberapa kali terus mencoba. Tanpa malu ataupun ragu terus mencoba hingga ia berhasil memasukkan bola dari kertas yang bertuliskan cita-citanya “PEMAIN BOLA”.  Biarpun terlihat hanyalah permainan biasa, bagi kami ini bentuk penyadaran kepada mereka bahwa kondisi mereka sekarang tidak cukup bisa menentukkan masa depan. Semuanya berhak untuk SUKSES termasuk mereka anak-anak terminal. Dalam permainan itu ada sebuah hal yang ditanamkan kepada mereka. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu butuh usaha dan semangat yang tinggi, serta terus mencoba hingga berhasil. Karena keberhasilan akan selalu datang kepada kita tatkala kita yakini bahwa keberhasilan akan datang menghampiri kita. Usaha, semangat, tekad yang kuat serta pantang menyerah adalah jalan arah keberhasilan itu hingga sampai pada kita.

Kami begitu menikmatinya sebagai kesenangan akan sebuah harapan anak-anak yang kami yakini mereka PASTI BISA untuk menggapai cita-citanya, mimpi-mimpinya, harapan-harapan besarnya, semuanya terakumulasi untuk MASA DEPANNYA.
Terminal Pakupatan, 16 Oktober 2012 “Untuk Sebuah Mimpi Anak Negeri”