Siaran Bae

Kamis, 10 Mei 2012

Beasiswa, Oh Senangnya…….”


Beasiswa dan beasiswa, satu kata yang cukup menarik perhatian terutama bagi mahasiswa yang baru mengijakkan kakinya dikampus. Atau karena alasan itulah yang membuat lulusan sekolah menengah ke atas berani untuk melanjutkan studinya. Bahkan membuat para petani tidak khawatir memberikan izin kepada anaknya untuk belajar di sebuah “kampus”. Bagi siapapun yang “membutuhkan” beasiswa kebanggan tersendiri bahkan bisa dikatakan prestasi, termasuk gw. Apalagi ketika orang-orang atau adik tingkat yang bertanya tentang beasiswa, bangga banget bisa menjelaskan sesuatu hal yang kita sendiri pelakunya. Dialog yang seringkali terjadi:
Misal,  Adik tingkat adalah A
Gw adalah B
A         : “Ka, di Untirta ada beasiswa apa za?”
B         : “Banyak dek, Bidik Misi, Perusahaan Gas Negara, BUMN, Eka Tjipta, PPA, BBM,  Djarum, Toyota Astra, BTN, Supersemar, BCA, Orbit, Bank Indonesia, dll”
A         : “kaka dapet beasiswa apa?” 
Tidak niat untuk riya atau riba, hanya sekedar membangga-banggakan diri sendiri, ah sama saja sepertinya. Masuk riya tuh. Oke  deh, Insya Allah ikhlas, ah ga ikhlas tuh. Dimana-mana kalau ikhlas ga boleh disebut kata “ikhlas” nya. Apapun pikiran kalian yang pasti gw harus jujur apa adanya.
B         : “Alhamdulillah dek, dapet beasiswa PGN, perusahaan Gas Negara.”
A         : “Wih hebat ka, mau dong dapet beasiswa juga kaya kaka”
Sepertinya hati yang lemah ini mulai di uji, dengan pujian-pujian seperti itu. Apalagi kalau cewe yang bertanya semakin melemahkan saja. Untung selalu inget untuk setia kepadanya, entah “kepadanya”  sebenarnya suka atau tidak. Akhirnya Gw anggap yang bertanya adalah adik-adik gw yang harus mendapatkan asupan informasi di per-Kuliah-an terutama tentang beasiswa.
B         : “Pasti bisa dek, tinggal pilih za mau yang mana.”
A         : “Apa za ka persyaratannya?” Dengan nada penasaran
B         : “Sebenarnya simple, minimal IP 3 atau 3,5 terus kalau ada pembukaan beasiswa, minta ke orang tuanya supaya pemakaian listrik dikurangi. Biasanya disuruh mengumpulkan struk listrik dibulan pas kita ngajuin beasiswa.”
A         : “Denger-denger untuk dapetin IP 3 itu susah ya ka?
B         : “Biasanya kalau semester 1 mah mata kuliahnya masih umum, atau pengulangan materi di SMA. So dapet 3 masih mudah. Belajar za yang serius. Dan ga boleh hanya sekedar jadi mahasiswa pelengkap yang gagap informasi. Harus aktif dikelasnya, biar dosen kenal sama kita dan bisa banyak dapet informasi dari para dosen.”
A         : “Insya Allah ka, Mohon bimbingannya?”
Whats??? Minta bimbingan dari gw, ga salah tuh? Berat banget diminta ngebimbing, IP gw ga selalu diatas 3,5. Tapi inilah tugas sebagai kaka yang baik. Berusaha dengan sekuat tenaga diiringi dengan niat yang tulus jadilah “kue donat”.
B         : “Sering komunikasi za, ini juga bagian dari negbangun komunikasi. Kamu dengan kaka. Sering-sering nanya sama kaka tingkat. Setidaknya mereka sudah lebih dulu merasakan hal yang akan kita alami. Salah satu kunci  biar dapet beasiswa Duha dan Tahajud”

Yupzz, dua kata yang cukup popular dikalangan mahasiswa. Mungkin sejak SMA, apalagi kalau mendekati Ujian Nasional. Sepertinya mushola atau masjid sekolah penuh disesaki oleh siswa kelas tiga untuk melaksanakan solat duha. Dan tahajud menjadi rutinitas yang tidak tertinggalkan. Mudah-mudahan setiap orang yang pernah melaksanakannya tetap istiqomah. Amiiin.
Bagi gw sendiri, dua kata tersebut seperti kata sakti yang memberikan petunjuk jalan untuk mendapatkan apapun yang kita butuhkan. Duha dan Tahajud, ini yang selalu gw ceritain bahwa dua kata itu sudah membuktikannya. Terutama pada penerima beasiswa PGN. Kebanyakan orang-orang yang dapet beasiswa itu sering gw lihat Duha di masjid kampus (Bukan untuk sombong, sumpah deh!!!). Dimanapun kita berada, sama-sama berusaha untuk selalu melaksanakan Solat Duha dan Tahajud. Duha sebagai ibadah meningkatkan rizky, sedangkan Tahajud, ketika kita berdoa setelah solat itu Insya Allah akan cepat terkabul karena pada waktu tersebut, Allah langsung turun untuk mengabulkan do’a-do’a orang yang meminta kepada-Nya. Maklum Bro, Tahajud kan biasa dilaksanakan jam 2 atau jam 3 pagi. Waktu-waktunya bikin pulau itu mah.
Selain Duha dan Tahajud, tentu ikhtiar yang lain adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya. Biasanya informasi beasiswa ditempel di gedung fakultas atau rektorat. Dan biasanya lagi, ketika pagi-pagi ditempel. Insya Allah siang atau sorenya sudah lenyap informasi tersebut. Maklumlah mahasiswa memiliki sebuah keyakinan “Semakin sedikit orang yang ngajuin beasiswa, semakin besar peluang mendapatkan beasiswa tersebut”. Biasanya kalau di rektorat susah untuk mencabut informasi beasiswanya, namun ga banyak mahasiswa yang sering masuk gedung rektorat. Sekalipun tidak ada informasi dalam bentuk kertas pengumuman. Sesekali bersilaturahmi ke bagian kemahasiswaan untuk menanyakan informasi beasiswa yang sedang berlangsung pengumpulan berkasnya atau beasiswa yang mungkin sebentar lagi akan dibuka. Lumayan bisa persiapan dulu. Kemahasiswaan tentu akan amat sangat senang bila banyak mahasiswa yang sekedar berkunjung atau silaturahmi. Penting banget ini…….
Pada akhirnya saling mengingatkan dalam kebaikan dan ga boleh pelit bin pedit dalam informasi apapun terutama beasiswa karena kita semua bersaudara…………
Denis Khawarizm

2 komentar:

  1. Alhamdulillah saya juga termasuk penerima beasiswa PGN dari Universitas airlangga, salam kenal...

    BalasHapus
  2. wah ketemu saudara baru nih, salam kenal juga. masih lancar pencairannya?? share kegiatan temen2 PGN disana ya

    BalasHapus